Senin, 29 Juni 2009

pemikiran 2

Tips Mengembangkan materi komunikasi (KIE) untuk Remaja*

*Tips ini dikembangkan sebagai salah satu materi 'Lokakarya Nasional Pengembangan Program Kesehatan Reproduksi Remaja" yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 15 April 2002 atas kerjasama Program STARH dan BKKBN
Menyusun pesan dan materi komunikasi yang mampu meningkatkan pengetahuan, mengubah sikap, dan khususnya, mendorong perubahan perilaku bukanlah pekeqaan mudah. Tetapi justru sangat menantang dan menyenangkan. Dalam mengembangkan materi, pelibatan banyak orang dari berbagai bidang keahlian seperti komunikasi, seni, kesehatan, sosiologi, dan psikologi adalah sangat penting. Tingkat pengetahuan dan keterlibatan Remaja dalam mengembangkan materi komunikasi tersebut juga merupakan factor utama lainnya yang menentukan berhasil atau tidaknya materi tersebut merubah perilaku. 
Uraian berikut hanya berisi tip-tip singkat dan hanya menyoroti langkah-langkah penting yang harus dipertimbangkan dalam menyusun materi KOMUNIKASI khusus remaja. Tip-tip ini tidak akan mejelaskan keseluruhan langkah pengembangan materi komunikasi karena hal tersebut sudah dicakup ---
dalam pedoman proses pyangada. 

1. Pertama-tama, pahamilah permasalahan yang terjadi misalnya, "Pernikahan dini/Kehamilan pertama" 
• Mengapa hai ini menjadi masalah bagi remaja, keluarga, masyarakat, dan negara? 
• Siapa yang mendapatkan effect (pengaruh) dari masalah tersebut? 
• Apa penyebab munculnya permasalahan tersebut? 
• Seberapa cepat permasalahan mi berkembang? 
• Tools yang dapat digunakan: 
a. Mencari data dan informasi yang ada tentang permasalahan tersebut; dokumen proyek, hasil survei, buku-buku, laporan-laporan, internet, TV, 
b. Mendatangi dan berbicara dengan remaja baik laki-laki maupun perempuan, dan kelompok usia dan kelompok social berbeda. Tanyakan pendapat mereka dan pahami pengetahuan, sikap, dan perilaku mereka. 
c. Diskusikan dengan orang lain yang ahli dalam bidang tersebut; rekan sekerja, tenaga medis, staff LSM.dll. 
d. Mendatangi dan berbicara dengan orang tua dan masyarakat, dan cobalah berempati terhadap kekhawatiran, keinginan, kebutuhan, clan jalan keluarnya. 
e. Datang ke mal, plaza, dan tempat-tempat lain yang biasanya dijadikan tempat berkumpul mereka. 
• Metode: Observasi, diskusi kelompok terfokus, percakapan informal, wawancara mendalam, survei terbuka atau tertutup. 


2. Pelajarilah kelompok remaja tersebut 
• Siapa mereka: ciri-ciri demografis, budaya, sosial, ekonomi, pendidikan 
• Apa yang mereka lakukan perilaku dan kegiatan yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti. Khusus untuk remaja, kita perlu memiliki pengetahuan tentang kegiatan dan minat mereka, supaya materi bisa menarik perhatian dan dipahami. 
• Apa yang mereka pikirkan: Sikap, pengetahuan, dan cara memecahkan masalah. 
• Apa yang mereka inginkan: Pelayanan yang lebih baik, pendidikan, dukungan moril, informasi yang lebih akurat, pengertian, simpati? 
• Siapa yang mempengaruhi mereka: siapa yang mereka dengarkan atau percaya? 
• Dari mana mereka mendapatkan informasi mengenai KRR (Kesehatan Reproduksi Remaja) sekarang ini? 


3. Apa yang bisa kita lakukan untuk mendapatkan dukungan dan Informasi sebanyak-banyaknya dari remaja? 
• Bangun dan jaga kepercayaan: mulai perlahan, bangun hubungan pribadi, jangan paksa mereka bicara, jika kita menjanjikan sesuatu... penuhi janji Itu 
• Lindungi kerahasiaan mereka: Kita tak perlu tahu kehidupan mereka secara rinci. Jika seseorang menceritakan sesuatu yang pribadi, yakinkan mereka kembali bahwa kita akan merahasiakan identitas mereka. 
• Bersikaplah jujur dan terbuka kepada remaja mengenai tujuan dan harapan kita terhadap mereka. Yakinkan mereka bahwa kita tidak sedang mengumpulkan informasi yang akan membuat mereka mendapatkan masalah atau dipermalukan. 
• Perlihatkan rasa hormat: Ingat kita sedang memohon pertolongan mereka... beri penghargaan terhadap usaha, kepercayaan, dan waktu yang telah mereka berikan. 
• Dengar pendapat mereka tanpa menghakimi atau menguliahi: Siap untuk mendengar informasi yang mungkin tidak kita sukai atau setujui. Hindari keinginan untuk menguliahi dan menghakimi, coba fokuskan pada fakta yang mereka berikan. 
• Ajukan pertanyaan terbuka, Jangan menginterogasi. 
• Informasi sebanyak-banyaknya bisa diperoleh dari remaja yang sedang berbicara dengan remaja, dan kita bukanlah bagian dari pertumbuhan tersebut. 
• Metode yang digunakan Gunakan pertanyaan terbuka, diskusi kelompok terarah (FGD), percakapan informal. Pakailah istilah umum dan jangan mengajukan pertanyaan yang bersifat pribadi. 


4. Replikasi dapat dihindari dengan melakukan koordinasi dan pemantauan terhadap materi / kegiatan yang dilakukan oleh pihak / Institusi lain yang membahas hal / topik yang sama di wilayah kita. Bila materi komunikasi untuk remaja mengenai permasalahan yang akan ditangani sudah tersedia, pertimbangkan untuk mencetak ulang atau mengadaptasinya sesuai dengan kebutuhan sebelum memutuskan untuk membuat materi baru. 
• Program kegiatan apa yang saat ini sudah tersedia atau tidak tersedia? 
• Siapa kelompok yang dituju: marjinal, perkotaan, perdesaan, cewek, cowok, usia? 
• Apa saja temuan, hasil, pelajaran yang diperoleh, serta rencana program untuk masa depan? 
• Materi komunikasi apa saja yang telah dihasilkan mengenai permasalahan tersebut? 
• Bagaimana kita bisa membina hubungan atau bekerja bersama di masa depan? 
• Informasi apa yang dibutuhkan yang tidak bisa diperoleh atau tidak secara memadai diperoleh? 
• Apakah ada kekosongan (gap) program yang telah diidentifikasi? 


5. Bagaimana menentukan materi komunikasi yang terbaik bagi kelompok remaja tersebut? 
• Tak ada satu pun materi komunikasi remaja yang dapat dianggap terbaik. Materi berbeda menjangkau kelompok Remaja yang berbeda, menstimulus perilaku yang berbeda, atau menguatkan pesan kunci dari materi yang lain. 
• Jangan memilih materi komunikasi karena kita lebih menyukainya atau karena sudah sering menggunakan materi tersebut. Keputusan dalam memilih materi komunikasi sebaiknya didasarkan pada pilihan dan keinginan remaja untuk merubah perilakunya. 


6. Semakin besar variasi materi komunikasi semakin besar kemungkinannya untuk membawa dampak positif. Variasi tersebut dapat mencakup: 
• Materi untuk digunakan dl rumah: brosur, kalender, t-shirt, topi, gantungan kunci 
• Materi untuk digunakan dl Youth Center: flipchart, poster, brosur, display board 
• Materi yang dipasang di tempat umum: poster, banner, stiker, display board 
• Materi untuk media massa: spot radio dan televisi, artikel surat kabar dan majalah. 
• Materi untuk sekolah 
• Materi untuk klub remaja dan kelompok remaja 


7. Pada saat menyusun pesan bagi remaja 
• Buatlah pesan yang sederhana dan jelas 
• Hindari memasukkan terlalu banyak pesan dalam satu materi 
• Tawarkan jalan keluar yang praktis dan relevan bagi kelompok Remaja tersebut, misalnya "Langkah-langkah mencegah kehamilan yang tak diinginkan" 
• Gunakan gambar visual yang jelas 
• Fokuskan pada benefit (keuntungan) jika melakukan perilaku yang sedang dipromosikan, misalnya: "Keuntungan tidak melakukan hubungan seks" 


8. Bagaimana kita bisa bekerja sama dengan remaja dalam menyusun materi komunikasi? 
a. Undang remaja untuk merancang sebagian atau keseluruhan materi komunikasi: Gunakan kompetisi seni, atau libatkan remaja yang pernah ikut serta dalam kegiatan kreatif seperti komputer grafik dan seni/musik jalanan. 
b. Libatkan remaja dalam pre-test materi-materi tersebut 
c. Minta masukan tentang bagaimana mendistribusikan dan menyebarluaskan materi komunikasi tersebut agar materi tersebut terkait dengan kegiatan remaja seperti konser musik, liburan sekolah, kegiatan olah raga. 
d. Bekerja sama dengan para profesional bidang kesehatan di wilayah setempat untuk memastikan bahwa informasi teknis yang dipakai akurat dan mendapat dukungan remaja. 
e. Bekerja sama dengan para profesional bidang komunikasi yang ada di wilayah setempat untuk menghasilkan materi komunikasi dengan mutu yang lebih baik. 
f. Kita mungkin dapat mendiskusikan sekaligus dengan kelompok-kelompok yang dimaksud pada butir d) dan e). 


9. Dengan bantuan profesional lain dan remaja itu sendiri ikuti tujuh prinsip pengembangan materi komunikasi 
• Menarik perhatian; 
• Mengena di hati dan pikiran; 
• Isi pesan yang jelas; 
• Menawarkan manfaat yang jelas; 
• Membentuk kepercayaan; 
• Mengandung pesan yang konsisten: 
• Mengajak melakukan tindakan/aksi 


10. Buatlah materi yang menarik untuk dibaca, menarik secara visual, dan mudah dipahami oleh remaja 
• Apakah gambar dan teks jelas dan mudah dibaca dan menarik bagi remaja? 
• Apakah hurufnya cukup besar sehingga mudah dibaca dari jarak jauh (untuk poster)? 
• Apakah jenis font sesuai dengan remaja? 
• Apakah warna dan tata letak menarik bagi remaja? 


11. Mengusahakan agar bahasa tetap sederhana dan dapat dipahami serta menarik bagi remaja. 
• Materi-materi sebaiknya ditulis dengan memperhatikan keinginan remaja. Gunakan informasi yang telah dikumpulkan pada tahapan identifikasi masalah 
• Pastikan bahwa kelompok remaja tersebut akan mampu membaca materi itu (adakan pre-tes). 
• Gunakan bahasa yang disukai remaja? Bahasa yang biasa digunakan remaja, slang, atau bahasa setempat. 
• Sinkronkan antara karakter/gaya bahasa dan materi yang digunakan, apakah akan memotivasi, lucu, mendukung, menenangkan, faktual, bersahabat, tidak-menghakimi, menerima, dan bermanfaat. 


12. Gambar-gambar/visual harus menarik bagi remaja dan sebaiknya gambar memperkuat pesan yang disampaikan, 
• Gambar/visualisasi harus membantu menjelaskan pesan yang akan disampaikan. Hal ini penting bagi remaja dengan kemampuan baca yang rendah. 
• Apakah visual tersebut mengandung informasi tambahan tentang tujuan dari pesan atau materi tersebut? 


13. Gambar orang atau tempat dalam materi KOMUNIKASI sebaiknya mewakili remaja dan budayanya, 
• Apakah gambar-gambar orang tersbut mirip dengan anggota kelompok remaja yang dituju? (Orang Indonesia, pakaian, kegiatan, bahasa tubuh) 
• Apakah gambar latar (setting) mencerminkan tempat kelompok Remaja tinggal, bekerja, dan bermain? 
• Apakah kegiatan/aktifitas yang digambarkan dalam visual mencerminkan realitas dalam kehidupan kelompok Remaja yang dituju? 
• Apakah gambar-gambar tersebut akrab dan dapat diterima oleh anggota kelompok remaja? 


14. Sumber pesan sebaiknya jelas dan dapat di percaya oleh remaja. 
• Apakah orang atau gambar orang yang muncul dalam materi tersebut dihormati oleh kelompok remaja? Gambar dan teman sebaya yang sedang memberikan informasi lebih efektif daripada gambar orang tua yang sedang memberikan informasi? 
• Apakah remaja akan melihat pesan tersebut sebagai sesuatu yang dapat di percaya dan sekaligus dapat diterapkan? 
• Apakah pesan tersebut memperlihatkan perubahan perilaku yang mungkin dilakukan oleh remaja? 
• Apakah materi tersebut menyediakan contoh-contoh langkah atau tindakan yang diperlukan untuk melakukan perubahan perilaku? 


15. Lakukan pre-tes terhadap materi 
1. Setelah salinan draf materi komunikasi dibuat, lakukan pre-tes terhadap materi tersebut pada remaja. 
• Pre-tes bisa memakan waktu dan biaya tetapi akan menyelamatkan kemungkinan pengeluaran biaya yang jauh lebih besar karena materi yang tidak efektif. 
• Kita mungkin harus mengembangkan dua materi atau dua versi untuk digunakan dalam pre-tes. 
• Pre-tes dapat memberikan Informasi dan meyakinkan pemerintah serta pengambil kebijakan lainnya bahwa strategi di balik materi tersebut dapat diandalkan. 
• Pre-tes sangat penting khususnya bag! materi yang dirancang "oleh remaja untuk remaja" karena mungkin saja tidak sesuai atau efektif bila disebarkan kepada masyarakat umum. Proses pre-tes yang baik dapat membantu meredam kritikan dari masyarakat. 
• Pre-tes tambahan perlu dilakukan hingga materi-materi tersebut memuaskan bagi kelompok Remaja yang dituju. 
2. Pre-tes sebaiknya mengevaluasi; 
• Pemahaman: apakah kelompok Remaja memahami materi tersebut? 
• Daya tarik: apakah materi tersebut menarik bagi remaja? 
• Penerimaan: apakah pesan dan materi dapat diterima oleh remaja? 
• Keterlibatan; apakah remaja dapat mengidentifikasi dan mengerti pesan yang dimaksud? Apakah pesan itu relevan dengan kehidupan mereka? 
• Dorongan untuk bertindak: Tindakan/perilaku apa yang ingin diubah setelah membaca materi tersebut?, apakah mereka akan melakukannya atau tidak? Apakah hal tersebut yang menjadi harapan? 
• Menyesuaikan pesan dan media; pesan-pesan yang bisa digunakan dalam brosur mungkin tidak cocok dipergunakan ke dalam poster (tidak cukup menampung banyak informasi) atau untuk radio (karena terlalu peka untuk kelompok Remaja yang lebih luas). Pastikan pesan dan media tersebut saling melengkapi. 
3. Dalam menguji materi sebaiknya mempertimbangkan: 
• Warna 
• Rasio teks terhadap grafis (kurang atau lebih besar) 
• Besar huruf yang akan dicetak 
• Gambar (foto atau gambar) 
• Ukuran dan bentuk 
• Mutu kertas (kertas murah dengan jumlah yang tak terbatas atau kertas bagus dengan jumlah yang lebih sedikit tetapi disimpan untuk referensi) 
4. Jika materi tersebut benar-benar ditolak oleh khalayak sasaran, tinjau kembali proses yang kita gunakan dalam menyusun materi tersebut. Mungkin ada sebuah tahapan yang terlewatkan. 
5. Sesudah dilakukan perubahan-perubahan terhadap materi dengan mengikuti hasil pre-tes, kembalilah kepada kelompok Remaja tersebut dan uji kembali materi tersebut. Ujilah terus sampai kelompok remaja dan kita sama-sama merasa puas dengan hasil tersebut. 
6. Sesudah menyelesaikan materi tersebut, khususnya bagi Materi kesehatan reproduksi, Jangan lupa untuk menguji kembali dengan pengambil kebijakan dan masyarakat untuk mendapatkan persepsi dan dukungan mereka, 
• Kepada siapa? Kepada Kolega, Orang Tua, Guru, Pemuka Masyarakat, Pemuka Agama, dan profesional lainnya 
• Hasil pre-tes dapat sangat membantu untuk meyakinkan jika kita menerima komentar dari peserta yang berpendapat bahwa materi tersebut tidak cocok untuk remaja. 


16. Membuat materi berkualitas tinggi dalam jumlah besar bisa merupakan suatu penghematan biaya 
• Biaya produksi sangat bervariasi dan bergantung pada ukuran, warna dalam materi dapat mengurangi biaya dan menambah jumlah yang dihasilkan. 
• Materi berbiaya lebih murah; selebaran, stiker, poster, papan display, lembar fakta. 
• Materi berbiaya sedang: spot radio, t-shirt. buku kecil, brosur, kalender, banner, item unik. 
• poster tembok 
• Materi berbiaya mahal TV, Film, Buletin, buku dengan banyak warna. 


17. Materi berkualitas tinggi dapat menghemat biaya jika digunakan dalam rentang waktu yang lebih lama atau di pakai ulang. 

18. Penyebaran materi-materi komunikasi harus disesuaikan dan dikaitkan dengan program yang ada atau dengan kegiatan remaja yang sedang berlangsung agar dapat memberikan dorongan/ dukungan tambahan terhadap pesan dalam materi tersebut 

19. Ketika merancang materi, tentukan pula mengenai cara untuk menyebarluaskannya.
Hal ini bisa mengubah rancangan materi atau mengubah stakeholders yang sebaiknya dilibatkan dalam perencanaan dan pre-tes. Misalnya, mengembangkan materi dalam jumlah besar namun dengan bahan murah untuk selebaran yang dibagikan pada pertandingan sepak bola, tetapi mengembangkan materi dengan mutu yang lebih baik untuk dibagikan di sekolah-sekolah. 

Langkah-Langkah Menuju Perubahan Perilaku


Gambar di atas merupakan model yang sering kali digunakan untuk menggambarkan terjadinya tahapan perubahan perilaku. Kita harus merumuskan perubahan perilaku yang ingin dicapai dan bagaimana materi komunikasi tsb membantu remaja menapaki setiap tingkat dalam tahapan itu. Jangan lupa bahwa setiap orang bergerak melewati tahap-tahap itu dengan kecepatan yang berbeda; bisa saja terjadi lompatan tahapan; bisa saja orang tsb mendapat lebih banyak masalah pada tahap tertentu, dan bisa saja turun kembali ke tahap yang lebih rendah. Kita harus menentukan terlebih dahulu posisi remaja berada pada tahapan mana. Gunakan "Memahami Khalayak" (tahap nomor 1 proses P). Jika khalayak tersebut sudah pada tahapan atau melebihi tahapan itu, pesan kita menjadi tidak sesuai lagi untuk tahapan tersebut. Misalnya, jika remaja sudah mengetahui gejala PMS (penyakit menular seksual), maka kita perlu memfokuskan pesan materi komunikasi pada keuntungan diagnosis dini dan pengobatan. Berikan informasi tambahan kepada khalayak mengenai perlunya melangkah ke tahapan berikutnya. Monitorlah perpindahan tahapan khalayak kita untuk menentukan kapan materi baru diperlukan. Bisa saja materi berisi pesan tunggal yang ditujukan untuk lebih dari satu tahapan. 



GARIS BESAR STRATEGI KOMUNIKASI

1. Nama Program: Kembalilah pada bagian M setelah semua bagian di bawah selesai dibicarakan. Nama sebaiknya bersifat positif- motivatif-deskriptif-membangkitkan minat, mengundang, singkat dan mudah diingat. 

2. Pernyataan tentang Permasalahan Komunikasi: Secara singkat jelaskan persoalan/permasalahan apa yang akan di pecahkan (di address) oleh kampanye komunikasi Ini.

3. Kelompok audiens utama: Orang-orang yang menjadi target utama program komunikasi 
Karakteristlk Demogrifis: Usia, gender, tempat tinggal secara geografis, pendidikan, suku, agama, faktor ekonomi, bahasa, dsb. 
Karakteristik Psikografis: Sikap, nilai, keyakinan, minat, gaya hidup, hobby, dsb.

4. Tujuan Komunikasi: Apakah S.M.A.R.T? 
Spesifik (Specific), Terukur (Measurable), Tepat (Appropriate), Realistis (Realistic)/terikat dengan waktu (Time-bound) ? 
Perubahan khusus apa yang kita harapkan akan terjadi di kalangan kelompok audiens utama setelah mereka terpapar dengan program komunikasi tersebut? (biasanya berbeda dari tujuan program secara keseluruhan). 

5. Janji / Manfaat utama: Manfaat utama apa yang akan menjadi tema pokok pesan tersebut? Alasan utama mengapa seseorang sebaiknya mengubah perilaku mereka. Saya berjanji jika anda mau melakukan (suatu tindakan yang diharapkan), anda akan mendapat (keuntungan). Fokuskan pada satu manfaat utama - atau sesedikit mungkin manfaat. "Focus demand sacrifice" (fokus memerlukan pengorbanan). Alihkan/pindahkan subtema ke dalam tahap atau elemen komunikasi lainnya. 
6. Manfaat pendukung: Anda akan mendapat manfaat seperti yang disampaikan sebelumnya KARENA beberapa alasan berikut ini: 
• Tunjukkan bukti janji/manfaat utama yang dinyatakan sebelumnya dengan mengajukan sebanyak mungkin alasan pendukung yang relevan 
• Sajikan alasan-alasan tersebut dengan menggunakan berbagai macam teknik seperti berikut: 
• Fakta-Hasil Penelitian-Pendapat Pakar-Data Statistik 
• Demo (misalnya, perbandingan langsung) 
• Grafis, ilustrasi, Grafik, Animasi Komputer 
• Kesaksian-dukungan selebriti-rujukan 
• laminan-laminan Pemerintah-Tanda persetujuan 
• Atur sesuai dengan tingkat kepentingan dan keadaan. 


7. Respon terhadap tindakan yang diharapkan; Tindakan khusus apa yang kita harapkan akan diambil oleh kelompok audiens utama sebagai respon mereka setelah mendengar/melihat pesan tersebut? Tindakan apa yang dianggap realistis (oleh komunikasi ini) untuk dilakukan? 

Contoh-contoh topik materi komunikasi lainnya yang belum atau masih sedikit paparannya di kalangan Remaja: 
1. Menunda pernikahan: Resiko menikah / kehamilan di bawah umur (psikologis dan fisik), Hubungan Seks, Kehamilan Remaja. Kehamilan yang tidak diinginkan, Aborsi. 
2. RTI (reproductive track infection) remaja: Gangguan Saluran, reproduksi dan Gangguan Psiko-seksual. 
3. Menstruasi dan kebersihan diri, dialog ortu dan remaja tentang pubertas. 
4. PMS dan HIV/AIDS untuk remaja: Penyakit Menular Seksual (PMS), HIV/AIDS, hepatitis C, Narkoba, Penularan, mitos2, pencegahan dan pengobatan 
5. Abstinence/Tak berhubungan seks: negosiasi "tidak seks" dalam pacaran, kehamilan tak diinginkan, resiko aborsi dll 
6. Keluarga Berencana (apa yang harus diketahui sebelum menikah dan menjadi 0rtu?): usia menikah yang ideal, spacing dan jumlah kelahiran anak yang Ideal, Alat2 Kontrasepsi, Komunikasi/Negosiasi dengan pasangan. 

by;yanto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar