Fenomena Artis Pelacur
surabaya
fenomena artis pelacur yang terungkap baru baru-baru ini sangat mengejutkan publik,bagaimana seorang artis pun telah masuk menjadi jaringan PSK Eksekutif,seorang germo artis inisial RA alias obbie mengatakan kalangan berkantong tebal seperti pengusaha atau pejabat kerap menjadi pelanggan .tarif sekali kencan dengan artis pelacur antara Rp.20 juta hingga Rp.200 juta ,Anggota DPR dan berbagai kalangan,ujar obbie menyebut profesi pelanggan .bisnis prostitusi obbie terbongkar pada jum'at malam,pekan lalu ,selain menangkap obbie ,petugas dari polres jakarta selatan juga membekuk artis sinetron berinisial AA.
Dan yang mengherankan wakil presiden jusuf kalla tak percaya rumor tentang adanya pejabat yang menjadi pelanggan artis pelacur, alasannya gaji pejabat kecil tidak mungkin bisa menmbayar pelacur kelas atas (berarti pernyataan pak JK memastikan seolah-olah pak JK sudah tahu kalau pejabatnya diketahui banyak yang memakai jasa pelacur kelas bawah hingga menengah)"Gaji pejabat negara itu kan kecil ,massa bisa bayar Rp.100juta kata JK di istana wakil presiden di jakarta selasa 12-5-2015 kendati begitu JK keberatan jika identitas pejabat penikmat artis pelacur dipublikasikan,apakah ini etis dilakukan pimpinan negara yang menutupi kebusukan pejabatnya.
inilah fenomena piramida yang terjadi di negara kita saat ini orang yang diatas tidak akan pernah bisa melihat kebawah..dan kebusukan akan disimpan rapat-rapat , apakah pak JK benar-benar tidak tahu atau hanya menutup mata atas apa yang terjadi pada birokrasi saat ini,kata siapa birokrasi/ pejabat bergaji kecil itu kan yang ada di laporan gaji bulanan pemerintah apakah Pak JK dan pejabat lain berusaha menutupi kejanggalan ini, saya ambilkan contoh paling sederhana saja rata- rata birokrasi mulai golongan 1-hingga pejabat tingginya mempunyai istri 2, satu yang sah dan satunya istri siri atau yang hanya punya simpanan atau suka jajan..itu karena gaji birokrasi saat ini tergolong sudah tinggi belum lagi mereka dengan mudah mencari "proyek tambahan" yang bisa melambungkan gaji pokok yang diterima ditambah gaji"siluman" apakah pemerintah tidak menyadari dengan birokrasi di gaji tinggi mereka tidak punya tujuan untuk menyejahterakan keluarganya/ membuat keluarga senang tetapi untuk " mencari kesenangan diluar" ini berlaku bagi seluruh istri birokrasi atau pegawai pemerintah baik PNS,POLRI,TNI dll tanyakan pada istri mereka bagaimana suaminya banyak yg se mena- mena bahkan banyak pula istri yang mencari penghasilan sendiri tanpa bantuan atau uang gaji dari suami,karena suami mereka lebih suka uang gajinya dipakai untuk mencari"kesenangan diluar", memang ini tidak berlaku untuk semua birokrat,pns,tni,polri dll tapi sebagian besar bisa dikatakan seperti itu.
pada kenyataan di lapangan mayoritas mereka seperti itu,kalau mau di usut pasti prosentase akan tinggi.dan satu hal lagi yang harus di mengerti pak JK terhadap bawahannya jangankan mereka membayar 100juta sekali kencan menjadikan mereka istri simpanan dan memberi jatah nafkah bahkan hingga meninggalkan istri sah mereka pun banyak yang melakukan,hingga sang istri sah banting tulang menafkahi keluarga,memang dalam status mereka tetap menjadi istri sah tapi mereka sudah tidak satu rumah lagi dan suami mereka lebih memilih tinggal dengan istri muda atau istilahnya "mbok nom" maka dari kenyataan itulah sekarang banyak pegawai pemerintah berlomba mencari uang "KORUPSi" bisa saja gaji pokok mereka diberikan ke istri yang sah hanya sebagian atau bahkan tiddak sama sekali, tapi selebihnya untuk istri mudanya dan bahkan uang yang diberikan kepada istri muda jauh lebih banyak dari jumlah yang diterima istri tua"istri sah"karena adanya tambahan uang siluman' yaitu "UANG KORUPSI" bahkan saat ini banyak terkuak proyek fiktif yang dilakukan birokrat, harusnya pemerintah bisa mengaudit secara terbuka proyek yang ada di daerah karena potensi proyek fiktif sebenarnya lebih banyak dari yang terkuak.
saya kira kalau para istri tua atau istri sah pegawai pemerintah mau jujur mengatakan kebobrokan moral suaminya pasti banyak kok pegawai pemerintah yang bisa di pecat dari tugas karena suami mereka telah "beristri lagi" tapi pertanyaan nya maukah istri para pegawai pemerintah membongkar ini semua...tidak akan mungkin...bagi mereka lebih baik menutupi aib suami dari pada suami dipecat ,dipenjara maka para istri tua ini akan jauh hidup lebih menderita maka dari itu mereka lebih memilih tutup mulut dan mereka lebih mengharapkan mendapat uang pensiun peninggalan sang suami saat suami telah tiada,kecuali untuk istri yang sudah mapan dan punya penghasilan sendiri merekapasti akan meminta cerai.dari fenomena pegawai diatas tidak hanya menguak perilaku nyleneh para borokrat dan pejabat tapi inilah fakta mengenai.... HARTA-TAHTA-WANITA....bagaimana cara mereka mencari harta untuk mengejar tahta setelah harta dan tahta didapat maka wanitalah yang mereka cari semua itu di lakukan dengan cara KORUPSI,KOLUSI,NEPOTISME yang pada kenyataanya setelah tumbangnya ORDE BARU KKN semakin merata, mengakar dan menjadi bahaya laten.
Bahkan dari golongan bawahpun sudah tahu cara cara sederhana korupsi...inilah sebenarnya yang di inginkan para tokoh Reformasi mungkin tujuan mereka dulu menumbangkan orde baru karena mereka iri dengan para pejabat dan petinggi negara karena seperti kita ketahui di masa orde baru memang hanya segelintir pejabat yang berani melakukan korupsi...tapi di era reformasi ini dapat diartikan ayo korupsi dibagi rata ya...sebagai contoh pegawai golongan satupun berani melakukan korupsi..contoh kecilnya suruh mereka beli makan yang harga 10.000 bisa dia katakan ke penyuruh harga 15.000 , banyaknya tenaga outsourcing atau pegawai harian pemerintah yang dijadikan tameng misalnya menerima amplop dari rekanan lelang untuk menjadi pintu pertama, ini masih contoh kecil contoh besarnya sststttt jangan dibuka nanti banyak yang kebakaran jenggot... inilah fenomena yang sedang terjadi di negeri ini...wallahualam.....
fenomena artis pelacur yang terungkap baru baru-baru ini sangat mengejutkan publik,bagaimana seorang artis pun telah masuk menjadi jaringan PSK Eksekutif,seorang germo artis inisial RA alias obbie mengatakan kalangan berkantong tebal seperti pengusaha atau pejabat kerap menjadi pelanggan .tarif sekali kencan dengan artis pelacur antara Rp.20 juta hingga Rp.200 juta ,Anggota DPR dan berbagai kalangan,ujar obbie menyebut profesi pelanggan .bisnis prostitusi obbie terbongkar pada jum'at malam,pekan lalu ,selain menangkap obbie ,petugas dari polres jakarta selatan juga membekuk artis sinetron berinisial AA.
Dan yang mengherankan wakil presiden jusuf kalla tak percaya rumor tentang adanya pejabat yang menjadi pelanggan artis pelacur, alasannya gaji pejabat kecil tidak mungkin bisa menmbayar pelacur kelas atas (berarti pernyataan pak JK memastikan seolah-olah pak JK sudah tahu kalau pejabatnya diketahui banyak yang memakai jasa pelacur kelas bawah hingga menengah)"Gaji pejabat negara itu kan kecil ,massa bisa bayar Rp.100juta kata JK di istana wakil presiden di jakarta selasa 12-5-2015 kendati begitu JK keberatan jika identitas pejabat penikmat artis pelacur dipublikasikan,apakah ini etis dilakukan pimpinan negara yang menutupi kebusukan pejabatnya.
inilah fenomena piramida yang terjadi di negara kita saat ini orang yang diatas tidak akan pernah bisa melihat kebawah..dan kebusukan akan disimpan rapat-rapat , apakah pak JK benar-benar tidak tahu atau hanya menutup mata atas apa yang terjadi pada birokrasi saat ini,kata siapa birokrasi/ pejabat bergaji kecil itu kan yang ada di laporan gaji bulanan pemerintah apakah Pak JK dan pejabat lain berusaha menutupi kejanggalan ini, saya ambilkan contoh paling sederhana saja rata- rata birokrasi mulai golongan 1-hingga pejabat tingginya mempunyai istri 2, satu yang sah dan satunya istri siri atau yang hanya punya simpanan atau suka jajan..itu karena gaji birokrasi saat ini tergolong sudah tinggi belum lagi mereka dengan mudah mencari "proyek tambahan" yang bisa melambungkan gaji pokok yang diterima ditambah gaji"siluman" apakah pemerintah tidak menyadari dengan birokrasi di gaji tinggi mereka tidak punya tujuan untuk menyejahterakan keluarganya/ membuat keluarga senang tetapi untuk " mencari kesenangan diluar" ini berlaku bagi seluruh istri birokrasi atau pegawai pemerintah baik PNS,POLRI,TNI dll tanyakan pada istri mereka bagaimana suaminya banyak yg se mena- mena bahkan banyak pula istri yang mencari penghasilan sendiri tanpa bantuan atau uang gaji dari suami,karena suami mereka lebih suka uang gajinya dipakai untuk mencari"kesenangan diluar", memang ini tidak berlaku untuk semua birokrat,pns,tni,polri dll tapi sebagian besar bisa dikatakan seperti itu.
pada kenyataan di lapangan mayoritas mereka seperti itu,kalau mau di usut pasti prosentase akan tinggi.dan satu hal lagi yang harus di mengerti pak JK terhadap bawahannya jangankan mereka membayar 100juta sekali kencan menjadikan mereka istri simpanan dan memberi jatah nafkah bahkan hingga meninggalkan istri sah mereka pun banyak yang melakukan,hingga sang istri sah banting tulang menafkahi keluarga,memang dalam status mereka tetap menjadi istri sah tapi mereka sudah tidak satu rumah lagi dan suami mereka lebih memilih tinggal dengan istri muda atau istilahnya "mbok nom" maka dari kenyataan itulah sekarang banyak pegawai pemerintah berlomba mencari uang "KORUPSi" bisa saja gaji pokok mereka diberikan ke istri yang sah hanya sebagian atau bahkan tiddak sama sekali, tapi selebihnya untuk istri mudanya dan bahkan uang yang diberikan kepada istri muda jauh lebih banyak dari jumlah yang diterima istri tua"istri sah"karena adanya tambahan uang siluman' yaitu "UANG KORUPSI" bahkan saat ini banyak terkuak proyek fiktif yang dilakukan birokrat, harusnya pemerintah bisa mengaudit secara terbuka proyek yang ada di daerah karena potensi proyek fiktif sebenarnya lebih banyak dari yang terkuak.
saya kira kalau para istri tua atau istri sah pegawai pemerintah mau jujur mengatakan kebobrokan moral suaminya pasti banyak kok pegawai pemerintah yang bisa di pecat dari tugas karena suami mereka telah "beristri lagi" tapi pertanyaan nya maukah istri para pegawai pemerintah membongkar ini semua...tidak akan mungkin...bagi mereka lebih baik menutupi aib suami dari pada suami dipecat ,dipenjara maka para istri tua ini akan jauh hidup lebih menderita maka dari itu mereka lebih memilih tutup mulut dan mereka lebih mengharapkan mendapat uang pensiun peninggalan sang suami saat suami telah tiada,kecuali untuk istri yang sudah mapan dan punya penghasilan sendiri merekapasti akan meminta cerai.dari fenomena pegawai diatas tidak hanya menguak perilaku nyleneh para borokrat dan pejabat tapi inilah fakta mengenai.... HARTA-TAHTA-WANITA....bagaimana cara mereka mencari harta untuk mengejar tahta setelah harta dan tahta didapat maka wanitalah yang mereka cari semua itu di lakukan dengan cara KORUPSI,KOLUSI,NEPOTISME yang pada kenyataanya setelah tumbangnya ORDE BARU KKN semakin merata, mengakar dan menjadi bahaya laten.
Bahkan dari golongan bawahpun sudah tahu cara cara sederhana korupsi...inilah sebenarnya yang di inginkan para tokoh Reformasi mungkin tujuan mereka dulu menumbangkan orde baru karena mereka iri dengan para pejabat dan petinggi negara karena seperti kita ketahui di masa orde baru memang hanya segelintir pejabat yang berani melakukan korupsi...tapi di era reformasi ini dapat diartikan ayo korupsi dibagi rata ya...sebagai contoh pegawai golongan satupun berani melakukan korupsi..contoh kecilnya suruh mereka beli makan yang harga 10.000 bisa dia katakan ke penyuruh harga 15.000 , banyaknya tenaga outsourcing atau pegawai harian pemerintah yang dijadikan tameng misalnya menerima amplop dari rekanan lelang untuk menjadi pintu pertama, ini masih contoh kecil contoh besarnya sststttt jangan dibuka nanti banyak yang kebakaran jenggot... inilah fenomena yang sedang terjadi di negeri ini...wallahualam.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar