Rabu, 01 Juli 2009

pemikiran 7

KEUNIKAN BAHASA SMS DI SURAT KABAR



Bahasa yang kerap digunakan dalam Short Massage Service (SMS) melalui ponsel dinilai unik oleh tiga siswi Yayasan Pembina Lembaga Pendidikan (YPLP) SMU PGRI I, Pati. Di sini, ada kekebasan mengunakan bahasa yang tidak baku. Ada ciri khas, baik dilihat dari struktur kalimat maupun diksinya. 


Itulah yang mendorong ketiga siswi tersebut untuk melakukan penelitian. Mereka adalah Lucya Agnes Novilia Puspita, Dewi Puspitasari, dan Fina Trisnawati. Ketiga siswi ini melakukan penelitian dengan mengamati bahasa SMS yang dimuat di surat kabar Suara Merdeka Semarang. 


Surat kabar tersebut meminta tanggapan pembacanya melalui SMS pada sebuah nomor ponsel atas pro kontra sebuah peristiwa. Dengan pemuatan SMS pembaca tersebut, para siswi ini ingin mengetahui mengapa muncul ragam bahasa SMS di surat kabar dan apa keunikan bahasa SMS di surat kabar.


Melalui penelitian ini, ketiga siswi itu mendapatkan adanya kebebasan pengguna SMS dalam berbahasa. Antara lain, urainya, menggunakan bahasa yang tidak baku. Selain itu, kebanyakan pengguna SMS sesukanya sendiri berbahasa dan tidak memperdulikan apakah itu bahasa baku atau tidak. ''Mereka menyusun bahasa seperti yang mereka inginkan,'' tulis mereka dalam urian penelitiannya.
 

Dalam penelitian ini juga ditemukan banyak kalimat pengguna SMS memakai tanda baca yang lebih dari satu. Mereka menggunakan tanda baca berlebihan karena adanya tujuan tertentu. Misalnya, ingin menyampaikan perasaan, baik kemarahan atau perasaan bangga. 


Ketiga siswi ini menemukan, pengguna SMS di surat kabar sering menggunakan bahasa daerah, bahasa gaul, atau bahasa asing. Tidak jarang kalimat dibuat variasi dalam berbahasa atau memadukan bahasa yang satu dengan yang lainnya sehingga terjadi keragaman bahasa.


Lucya dan kawan-kawan menguraikan, struktur kalimat yang benar menurut tata bahasa adalah kalimat yang memiliki subjek, predikat, dan keterangan. ''Namun struktur kalimat bahasa dalam SMS tidaklah demikian,'' tuturnya.


Struktur kalimat dalam SMS, katanya, sangat bervariasi. Tergantung pada penggunanya. Ada yang menggunakan bahasa Jawa lalu disambung dengan bahasa Indonesia. Atau bahasa Indonesia diselipi bahasa Inggris. Ini, disebutnya, sebagai hal yang unik. 


Pilihan kata (diksi) yang digunakan dalam ragam bahasa SMS juga dianggapnya sebagai hal yang menunjukkan keunikan. Menurut ketiga siswi ini, keunikan-keunikan bahasa SMS muncul dikarenakan adanya struktur kalimat dan pilihan kata yang digunakan.


Berangkat dari penelitian tersebut, ketiga siswi itu menyimpulkan, keanekaragaman penggunaan bahasa merupakan sumbangan positif bagi perkembangan bahasa Indonesia. Selain itu, keunikan bahasa SMS sangat dipengaruhi oleh kebebasan mengguna bahasa, peranan bahasa daerah, peranan bahasa gaul, dan peranan bahasa asing.


Atas dasar itu, mereka menyarankan empat hal. Pertama, selalu berusaha menggali bahasa agar ragam bahasa Indonesia semakin berkembang. Kedua, membuat hal-hal baru yang bermanfaat, khususbya bagi perkembangan bahasa Indonesia. Ketiga, selalu berkreasi untuk memperluas ragam bahasa Indonesia, Keempat, dengan kemajuan telekomunikasi, harus dapat memanfaatkan sebaik-baiknya.


Hasil penelitian ini termasuk salah satu finalis Lomba Penelitian Ilmiah Remaja (LPIR) 2003 yang diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas).


……………………………………………………………………………………………………………..



Jika kita cerdas mengamati realitas kehidupan masyarakat, 




akan tampak dunia pendidikan kita yang kurang diorientasikan 




untuk mencerap (memperhatikan) realitas kehidupan secara kreatif dan visioner.




Realitas kehidupan ekonomi kita yang sebagian besar masyarakat ada di pedesaan
 



dan bekerja di ladang pertanian dan perkebunan, misalnya, 




ternyata kurang tergarap baik oleh ilmu pertanian dan perkebunan yang diajarkan di sekolah-sekolah umum. 




Buktinya kita tidak mampu mengembangkan budidaya pertanian dan perkebunan, 




sehingga kita tidak mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri sendiri. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar