Selasa, 02 Maret 2010

KOTA BARU DI SURABAYA RAYA


JAWA TIMUR –KOTA SATELITE BARU DI SURABAYA RAYA 

PENULIS IDE:SUPRIYANTO, SE 
Pemerhati tata kota

             Berdasarkan data di Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan (Disnakertransduk) Jatim yang berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, sejak tahun 2000 pertumbuhan penduduk di Jatim dibawah 1%. Sedangkan laju pertumbuhan penduduk Jatim per tahun selama 10 tahun terakhir periode sebesar 0,75%. Dan laju pertumbuhan penduduk dibawah 1%, diharapkan bisa memberi sumbangan terhadap proses perencanaan pembangunan yang matang dan muaranya pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
              Hal yang menarik bahwa perkembangan penduduk perkotaan ternyata juga meningkat tajam. Peningkatan penduduk kota yang terus meningkat membuat Pemerintah provinsi Jawa Timur Dan pemerintah pusat berinisiatif untuk membangun suatu kawasan terpadu seperti menciptakan kota mandiri. Sehingga masyarakat sekitar tak selalu menggantungkan perekonomian dari masyarakat kota sebagai salah satu tempat untuk memutar roda perekonomian. 
                Saya sebagai penulis mengusulkan Salah satu master plan yang sudah saya  siapkan  adalah pembangunan KOTA BARU SIDOARJO, KOTA BARU GRESIK,KOTA BARU SURABAYA dan KOTA BARU MOJOKERTO dipilihnya kawasan tersebut karena dinilai sebagai salah satu kawasan yang strategis. Apalagi Kementrian Perumahan Rakyat (Kemenpu-pera) memberi peluang Wilayah surabaya raya sebagai kawasan yang mendapat jatah program pengembangan kawasan. Dan tentunya dana yang disiapkan untuk megaproyek tersebut tidak main-main hingga mencapai triliunan. Saya sebagai penulis mengusulkan Rencana ada 4 kota satelite baru yang ditetapkan menjadi wilayah pengembangan KOTA mandiri terpadu yakni sidoarjo di Krian -Wonoayu, Gresik di Driyorejo-Menganti ,Surabaya di lakarsantri-sambikerep dan mojokerto di mojosari dan ngoro.
 ( tersaji dalam peta)
                 Dipilihnya Kecamatan KOTA BARU satelite tersebut karena wilayah ini ditengarai sebagai salah satu wilayah yang strategis sebagai penghubung dari kecamatan-kecamatan tersebut. Karena sebagai wilayah penghubung yang strategis untuk mempertemukan Benowo- krian hingga tembus Mojosari. Program pengembangan kawasan permukiman di wilayah kota baru ini sebenarnya sudah bergulir untuk tahap awal disiapkan 10.000 hektare lahan untuk pengembangan perumahan terpadu yang terbagi sebagai berikut:.
    1.Untuk wilayah sidoarjo Tepatnya dimulai dengan pembangunan perumahan Nirwana Regency, Jasmine Recidence,Krian Sejahtera, hingga Bumi Papan Selaras,Mandiri residen,Green House regency, kemasan regency, perum griyaloka,citra harmoni,griya samudra,babadan asri ,grand candinegoro dll, 
     2. Untuk wilayah Surabaya tepatnya dimulai dengan perumahan citraland lakarsantri,perum pakuwon indah,perum manukan,perum benowo indah dll
     3.Untuk wilayah Gresik tepatnya  dengan perum driyorejo kota baru, perum bambe, perum graha puncak anom,perum griya kencana 2,perum goldenberry dll 
     4.Untuk wilayah mojokerto tepatnya dimulai dengan pembangunan permukiman di mojosari dan industri di ngoro dan nantinya dari 4 wilayah tersebut harus ditetapkan lokasi mana yg akan jadi tetenger pusat pertumbuhan atau istilahnya alon-alon kota nya
( Tersaji dalam peta )   








       
                  Saya harap Para pemangku jabatan memberi  penetepan Kota satelite Baru  sebagai kawasan terpadu dari kemenpu-pera, untuk membuat rasa optimis yang tinggi bahwa Kota Baru yang selama ini dipandang sebelah mata karena keterbatasan infrastruktur bisa menjadi kawasan terpadu yang layak dan menjanjikan. “Percepatan pengembangan Surabaya raya khususnya wilayah kota satelite Baru saya harap  bisa segera terealisasi dengan adanya program dari Kemenpu-pera. Dan kami pastikan infrastruktur dikawasan ini akan menyerupai kawasan satelit yaitu serba terjangkaunya fasilitas sarana dan prasarananya baik itu akses jalan yang sangat indah maupun fasilitas umum,dan fasilitas sosial lainnya ,” jelasnya.
                 Dan mimpi saya untuk menjadikan Kota Baru terpadu  sebagai sentra bisnis, sentra permukiman,dan sentra industri di kota baru hanya  akan  terwujud bila kepala daerah di empat wilayah surabaya raya dapat duduk bersama dengan didampingi pihak pemerintah provinsi dan pemerintah pusat  dengan tujuan  percepatan pembangunan kawasan terpadu surabaya raya ,hal ini seiring dengan pembangunan Tol Sumo (Suroboyo-Mojokerto) ,Tol pasuruan -krian-manyar) yang kini dalam proses penggarapan. Maka saya pun  mengusulkan JLLB surabaya yang sedang dibangun mulai dari teluk lamong dapat melintasi wilayah lakarsantri-randegansari-tenaru driyorejo- keboharan- candinegoro -pagerngumbuk- ngoro mojokerto
                  Kota Baru surabaya raya dapat diplot sebagai kawasan pemukiman yang strategis karena dekatnya dan memadainya infrastruktur jalan dengan Surabaya – Sidoarjo – Gresik – Krian - Mojokerto. Adanya Tol Sumo bisa dijadikan salah satu alasan sebagai jalan penghubung  antar kota di Jatim. Pemerintah pusat dan daerah saya harap  sangat sadar bahwa kelak Kota Baru tak hanya sebagai kota pemukiman terpadu yang baru dan pusat bisnis baru, namun bisa menjadi kawasan penyangga kotamadya surabaya yaitu sebagai Kota satelite dan banyaknya industri baru juga yang nantinya bisa menunjang perekonomian daerah agar tak selalu terpusat di kota surabaya saja. Dan berbagai penunjang infrastruktur juga mulai digarap seperti akses jalan yang menghubungkan Surabaya – Krian lewat jalan Trosobo – Mojokerto yang melintasi jalan Krian juga sudah berjalan mulus bahkan pengerjaannya sudah dimulai.
                   Penetapan kota terpadu sebagai kota penyangga pusat kota karena permasalahan pusat kota yang tidak mungkin lagi bisa dikembangkan  karena tidak bisa melakukan pembangunan berkelanjutan.investor dalam atau luar negeri diharapkan bisa menarik simpati sebagai kota pengganti /penyangga. 
                    Bila kelak kawasan ini Disulap menjadi suatu kawasan terpadu sebagai salah satu sentra bisnis baru untuk menggerakan perekonomian daerah terutama kota baru. Semoga kedepan hasilnya bisa sangat terasa dan sekarang berubah total, pergerakan ekonomi di atas fundamen yang kuat ini telah membawa surabaya raya mencatat economic growth rata-rata di atas 7,30% dalam tiga tahun terakhir ,Dan melampaui rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional maupun ekonomi Jawa Timur. 
                    Industri pengolahan mengkontribusi terbesar PDRB , diikuti sektor perdagangan dan jasa. Besarnya kontribusi sektor industri pengolahan menjadikan prioritas program, diarahkan kepada penguatan infrastruktur bagi perkembangan kawasan industri dan industrail estate (warehousing) ,Khususnya pada program-program yang menstimulir terdorongnya aktivitas sektor industri dan investasi. Targetnya, industri existing bisa terus berkembang dan investasi baru terus berdatangan, PDRB terus bertumbuh, sehingga ada economic effects yang besar bagi kesejahteraan masyarakat akibat dampak dari pembangunan surabaya raya.
                   Selain itu berdirinya beberapa pergudangan dan perumahan yang ada dalam kawasan ini akan dilengkapi pusat komersial ( mall, trade centre, perkantoran, hotel dan restauran) disetiap pusat pusat pertumbuhan kota satelite. Lokasi kawasan ini terbilang sangat strategis, karena berbatasan dengan Surabaya yang sedang mengalami perkembangan pesat sebagai wilayah bisnis dan permukiman mewah adanya Grup Ciputra yang terus membidik sentra bisnis baru. 
                  Sekedar diketahui kawasan terpadu ini berbatasan dengan Gresik-Surabaya-Sidoarj-mojosari-mojokerto dan diharapkan dikembangkan Proyek Perumahan Kota Baru  oleh Perumnas di setiap 4 kota tersebut krn seperti kita ketahui perumnas hanya membangun perumahannya di gresik yang bernama driyorejo  kota baru . 
                  Perbatasan bagian selatan merupakan daerah industri eksisting dan ada sudah ribuan pabrik beroperasi di sekitar surabaya raya ini, dan kawasan blok ini akan ditetapkan menjadi daerah industri baru. Bagian selatan Krian,Driyorejo dan Wringinanom,ngoro yang kini telah berkembang sebagai wilayah industri dan pergudangan. Akses masuk lokasi perencanaan bisa melalui beberapa alternatif, baik dari arah Surabaya, arah gresik, arah Sidoarjo Timur, maupun arah Mojokerto. Sedangkan Jalan Tol Surabaya Mojokerto (Tol Sumo) juga menyiapkan pintu tol di Wringinanom dan di Banjaran Driyorejo, keduanya masuk dalam wilayah perencanaan.
                  Saya sebagai penggagas berharap bisa terwujudnya kawasan terpadu dan ingin para pemangku jabatan mewujudkan pembangunan perumahan yang ramah lingkungan, tidak menimbulkan keruwetan pasca pembangunan, serta bisa memberi peluang bagi berbisnis. “Pembangunan Kawasan terpadu bisa bermanfaat besar bagi masyarakat sekitar. Tak hanya menyelamatkan dari kemiskinan tapi juga bisa menghindarkan masyarakat dari dampak pembangunan. Maklum kalau pembangunan dilakukan dengan tidak hati-hati, maka yang terjadi bukan kemakmuran tapi bencana yang semuanya itu dilakukan oleh manusia itu sendiri,”
                Saya juga ingin menjelaskan bahwa pembangunan yang tak berkonsep tentu akan merugikan secara nasional, karena dampaknya bisa sangat komplek sekali termasuk mempengaruhi pertumbuhan ekonomi daerah maupun nasional. “Kebutuhan rumah sederhana tapak (RST), sebagai bentuk pemerataan pembangunan sangat dibutuhkan sekali. Seiring tren pertumbuhan ekonomi Jawa Timur yang cukup tinggi, kebutuhan tempat tinggal yang sifatnya pokok ikut naik, tidak terkecuali bagi golongan menengah ke bawah dengan RST sebanyak ribuan unit . Hal itu sejalan dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jatim yang mengalami peningkatan dari 71,62 menjadi 72,15, serta indeks disparitas dari 115,14 menjadi 115,13

Dan sebagai informasi ini adalah ulangan tulisan yg telah saya tuliskan sejak tahun 2009 dengan berharap seiring bergantinya pemimpin di daerah ada pemangku jabatan di kota ini mendengar atau bahkan mengarahkan untuk dapat melaksanakan  ide yang saya tuangkan.